Postingan

Contoh Naskah Monolog Tentang Broken Home

Suara   Itu   (pemeran memasuki panggung lalu duduk di tempat duduk yang disediakan) (Menghela nafas, lalu melihat ke arah langit langit) “hari ini kenapa rasanya semua tidak berjalan lancar, ya? Ujian harian tidak berjalan lancar, lupa membawa tugas, sampai sikap teman-teman yang tiba-tiba berubah, kenapa ya? Apakah sebenarnya aku tidak layak bahagia, ya?” (Mengalihkan pandangan ke arah bawah) “sudah di sekolah terasa kacau sekali, sekarang di rumah tidak terasa seperti di rumah” (tertawa miris dan pandangan ke arah   penonton) “katanya hidup itu adil tapi kenapa hal-hal kecil seperti kasih sayang saja aku tak pernah merasakan, ya?” “setiap hari aku pulang ke rumah, berganti pakaian, makan, minum. Persis seperti kegiatan anak-anak lain di rumah mereka masing masing, tapi bedanya mereka dapat tertawa dengan bebas dirumah masing-masing, sedang aku? (menunjuk diri sendiri dan tertawa miris) jangankan tertawa, senyum saja aku susah. Suara-suara itu, suara saling

CERITA PENDEK FABEL TRADISIONAL; Kaka dan Kiki Si Kura Kura

Kaka Dan Kiki Si Kura Kura     Di sebuah desa, hiduplah sebuah keluarga. Keluarga tersebut adalah keluarga kura kura. Keluarga tersebut terdiri dari Pak Tobi, Bu Tabi, Kaka, dan Kiki. Kaka dan Kiki adalah sepasang kura-kura kembar. Kaka adalah anak pertama di keluarga tersebut dan kiki adalah anak terakhir. Sebagai anak bungsu, Kiki mendapat perhatian istimewa dari kedua orang tuanya. Hal tersebut terkadang membuat Kaka cemburu. Akibat dari rasa cemburu itu terkadang Kaka bersikap buruk pada adiknya, Kiki. Pagi yang cerah, Kaka dan Kiki berangkat ke sekolah bersama. Mereka biasa berjalan kaki ke sekolah. Letak sekolah mereka tidak jauh dari rumah.Sekitar lima menit berjalan, merekapun sampai ke sekolah. Kaka dan Kiki berada di kelas yang sama. Namun, Kaka tidak mau duduk dekat dengan Kiki karena ia merasa tersaingi. Maklum saja, Kaka dan Kiki termasuk binatang terpintar di kelas. Sehingga mereka mendapatkan julukan ‘Kaka dan Kiki si pintar’. “Kriiing” bel sekolah m

CONTOH TEKS DISKUSI BERSERTA STRUKTURNYA; Penggunaan Media Sosial Bagi Anak Di Bawah Umur

Penggunaan Media Sosial Bagi Anak Dibawah Umur     evaluasi Pada zaman ini perkembangan teknologi sudah pasti tidak dapat diragukan lagi. Setelah beberapa dekade kemunculain internet, maka hadirlah situs media sosial. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah beradaptasi dan berbagi. Media sosial sendiri banyak jumlahnya, yaitu twitter, facebook, instagram, line, dan masih banyak lagi. Di situs media sosial inilah para penggunanya berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi informasi. Situs media sosial sangat efektif dalam membantu berjalannya komunikasi dan dengan demikian membantu orang agar tetap terhubung. Karena hal itulah situs media sosial sangat populer di kalangan masyarakat. Sekarang, hampir seluruh lapisan masyarakat memiliki akun media sosial. Menggunakan dan bermain media sosial adalah kegiatan sehari-hari masyarakat sekarang. Tidak hanya orang dew

CONTOH TEKS DISKUSI BESERTA STRUKTUR: fullday school

  Fullday School   evaluasi F ullday school adalah program sekolah yang m eminta siswa mengikuti proses belajar mengajar secara penuh sepanjang hari. Fullday School diselenggarakan mulai pukul 07.00 pagi hingga 16.00 sore. Namun, karena sistem ini mengharuskan siswa berada di sekolah selama sehari penuh maka banyak pro dan kontra yang menyertai program ini. Beberapa pihak kurang setuju dengan program ini, sedangkan di sisi lain ada juga yang mendukung. argumen mendukung Dengan memasukkan anak-anak di program fullday school, orang tua meminta anak anak nya lebih banyak menghabiskan waktu belajar di lingkungan sekolah daripada di rumah. Dengan demikian, kondisi anak didik diharapkan lebih matang baik dari segi materi akademik maupun non akademik. Sebagai orang tua ayo t anamkan semangat pada anaknya untuk mengikuti fullday school karena f ullday school dianggap sebagai solusi terbaik untuk mengantisipasi dampak buruk globalisasi. Fullday school dianggap