CONTOH TEKS DISKUSI BERSERTA STRUKTURNYA; Penggunaan Media Sosial Bagi Anak Di Bawah Umur



Penggunaan Media Sosial Bagi Anak Dibawah Umur
 
 evaluasi
Pada zaman ini perkembangan teknologi sudah pasti tidak dapat diragukan lagi. Setelah beberapa dekade kemunculain internet, maka hadirlah situs media sosial. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah beradaptasi dan berbagi. Media sosial sendiri banyak jumlahnya, yaitu twitter, facebook, instagram, line, dan masih banyak lagi. Di situs media sosial inilah para penggunanya berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi informasi. Situs media sosial sangat efektif dalam membantu berjalannya komunikasi dan dengan demikian membantu orang agar tetap terhubung. Karena hal itulah situs media sosial sangat populer di kalangan masyarakat. Sekarang, hampir seluruh lapisan masyarakat memiliki akun media sosial. Menggunakan dan bermain media sosial adalah kegiatan sehari-hari masyarakat sekarang. Tidak hanya orang dewasa dan remaja, anak anak di bawah delapan belas tahun pun atau termasuk dibawah umur dapat memiliki akun media sosial sendiri dengan mudah. Saat ini, orang dewasa sudah cukup cerdas dalam menggunakan atau mengoperasikan alat elektronik, anak-anak juga demikian. Mereka juga mampu mengakses internet dengan mudah. Anak-anak dibawah delapan belas tahun terkadang tidak diizinkan untuk membuat akun pada situs-situs media sosial. Tetapi, usia dapat dengan mudah dapat dipalsukan dan dengan demikian anak-anak pun bebas memiliki akun media sosial pribadinya. Rata-rata anak ingin memiliki akun media sosial karena ingin terlihat gaul di antara teman-temannya. Pasti terdapat hal positif dan negatif yang dapat diterima anak-anak saat menggunakan media sosial. Hal inilah yang kemudian memunculkan pro dan kontra diantara masyarakat.
argumen mendukung
            Pihak pro mengatakan bahwa penggunaan media sosial bagi anak dibawah umur masih memiliki dampak positif sehingga, mereka masih mengizinkan anak-anak memiliki akun sosial media. Dengan menggunakan media sosial, anak-anak diharapkan dapat memperluas jaringan pertemanan. Mereka tidak hanya berkomunikasi dengan teman- teman di linkungan sekolah dan rumah namun, dengan orang yang belum mereka kenal juga. Dengan luasnya pertemanan tersebut, pihak yang pro berharap anak-anak dapat dengan mudah memahami dan mengerti sifat dan karakter orang orang yang mereka jumpai di sosial media. 
Selain itu, media sosial juga dapat digunakan sebagai forum diskusi. Seringkali, anak-anak ingin mencurahkan masalah yang sedang dihadapinya, dan mereka melakukannya di sosial media. Hal ini terkadang dapat membantu anak tersebut untuk meluapkan keluh kesahnya, dan teman temannya di sosial media pun dapat membantu mencari jalan keluar untuk masalah yang sedang dihadapinya. Anak-anak juga dapat menuangkan gagasan, pendapat dan pikiran mereka di sosial media. Mereka juga dapat bertukar pendapat dengan teman-temannya di sosial media sehingga wawasan mereka juga bertambah.
argumen menentang
Pihak yang tidak setuju mengatakan, anak-anak dibawah umur tidak seharusnya diizinkan memiliki akun media sosial media pribadi. Para orang tua diminta untuk tidak mengizinkan anaknya memiliki akun media sosial. Jaringan pertemanan di media sosial, memang sangat luas. Tetapi, hal inilah juga yang memungkinkan banyak nya terjadi penyimpangan. Banyak terjadi kasus dimana anak di bawah umur terjerumus pergaulan bebas karena diajak temannya di sosial media. Dengan luasnya jaringan pertemanan di media sosial, anak-anak akan asik dengan dunianya sendiri sehingga, melupakan  lingkungan sekitarnya. Jika seorang anak terlalu banyak menghabiskan lebih banyak waktu bersosialisasi di media sosial, ia akan banyak membuang waktu. Anak-anak terkadang tidak bisa mengontrol waktu nya sendiri dengan baik. Sedangkan, orang dewasa lebih mengerti untuk mengatur waktu yang dimilkinya agar lebih bermanfaat. Kebanyakan anak-anak sering merasa sulit keluar dari sosial media. Hal ini akan berpengaruh pada nilai nya di sekolah, anak-anak akan membuang waktu belajarnya dengan sia-sia. Terlalu sering bersosialisasi di sosial media  juga memungkinkan, anak-anak untuk susah memiliki teman di kehidupan nyata. Hal ini juga memungkinkan mempengaruhi kesehatan anak, karena waktu istirahat juga akan berkurang.
Selain itu, media sosial juga berdampak pada perilaku anak-anak di kehidupan nyata. Anak-anak akan berkecenderungan untuk berperilaku narsistik. Terlalu lama bermain media sosial juga membuat anak-anak rentan terhadap depresi, kecenderungan anti sosial, dan perilaku agresif. Hal ini dapat disebabkan karena teman sosial media mereka tidak membalas pesan atau chat mereka. Media sosial juga membatasi kehidupan sosial anak. Mereka akan ketagihan untuk chatting di sosial media dan mempengaruhi perkembangan keterampilann komunikasi di kehidupan aslinya.
simpulan/penyelesaian
Terlepas dari hal positif dan negatif anak di bawah umur memiliki akun sosial media. Hal ini bukan berarti anak-anak harus dijauhkan dari situs Sosial Media. Sebenarnya semua, bergantung kepada orang-orang dan keluarga seperti ayah, ibu, kakak di lingkungan anak tersebut. Anak-anak masih perlu peran orang di sekitarnya. Terutama peran orang tua, orang tua diminta untuk bisa membimbing anak mereka ketika menggunakan sosial media. Mari berilah anak-anak motivasi atau penyuluhan agar dapat memanfaatkan media sosial dengan baik. Menghabiskan satu jam hingga dua jam di media sosial perharinya tentu tak apa jika memang diperlukan. Asalkan kegiatan penting lainnya tetap terlaksana dengan baik.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Naskah Monolog Tentang Broken Home

CONTOH TEKS DISKUSI BESERTA STRUKTUR: fullday school