CERITA PENDEK FABEL TRADISIONAL; Kaka dan Kiki Si Kura Kura



Kaka Dan Kiki Si Kura Kura    


Di sebuah desa, hiduplah sebuah keluarga. Keluarga tersebut adalah keluarga kura kura. Keluarga tersebut terdiri dari Pak Tobi, Bu Tabi, Kaka, dan Kiki. Kaka dan Kiki adalah sepasang kura-kura kembar. Kaka adalah anak pertama di keluarga tersebut dan kiki adalah anak terakhir. Sebagai anak bungsu, Kiki mendapat perhatian istimewa dari kedua orang tuanya. Hal tersebut terkadang membuat Kaka cemburu. Akibat dari rasa cemburu itu terkadang Kaka bersikap buruk pada adiknya, Kiki.
Pagi yang cerah, Kaka dan Kiki berangkat ke sekolah bersama. Mereka biasa berjalan kaki ke sekolah. Letak sekolah mereka tidak jauh dari rumah.Sekitar lima menit berjalan, merekapun sampai ke sekolah. Kaka dan Kiki berada di kelas yang sama. Namun, Kaka tidak mau duduk dekat dengan Kiki karena ia merasa tersaingi. Maklum saja, Kaka dan Kiki termasuk binatang terpintar di kelas. Sehingga mereka mendapatkan julukan ‘Kaka dan Kiki si pintar’.
“Kriiing” bel sekolah mereka berbunyi. Guru yang mengajar merekapun masuk. Guru tersebut adalah seekor kucing yang biasa di panggil Bu Nina.
“Anak-anak, ibu mempunyai pengumuman penting. Besok lusa akan diadakan kemah,” ujar Bu Nina di depan kelas. Keadaan kelas pun menjadi ramai karena sorakan murid-murid.
“Ssshh, ibu belum selesai. Lokasinya di desa sebelah. Kemah tersebut akan dimeriahkan dengan berbagai lomba. Murid yang paling banyak memenangkan lomba akan diberi hadiah. Tetapi, hati-hati karena lokasi kemah kita dekat dengan hutan yang cukup berbahaya. Maka, tolong jangan pergi terlalu jauh ke dalam hutan. Paham semua?” ucap Bu Nina panjang lebar.
“Paham!” jawab murid-murid serentak.
“Baiklah, keluarkan buku matematika kalian!” ujar Bu Guru.
Pelajaran pun diteruskan. Kaka dan Kiki sangat bersemangat untuk pergi berkemah. Sepanjang pelajaran mereka hanya memikirkan kemah besok lusa. Kaka memikirkan bagaimana jadinya jika dia memenangkan banyak lomba, pasti dia akan di puji oleh teman-temannya. Tapi, ada satu hal yang mengganggu pikiran Kaka, ia takut akan di kalahkan adiknya. Maka, ia telah menyusun sebuah rencana di pikirannya. Ia tersenyum licik, Kaka yakin ia bisa menyingkirkan adiknya.
Sore harinya, keluarga kura-kura sedang berkumpul di ruang keluarga. Kiki pun bercerita kepada orang tuanya soal acara kemah besok lusa. Pak Tobi dan Bu Tabi pun membantu kedua putranya untuk menyiapkan keperluan kemah. Kaka dan Kiki merasa sangat senang dan tak sabar menunggu besok lusa.
Waktu pun berlalu, akhirnya waktu kemah telah tiba. Kaka, Kiki, dan teman-temannya yang lain segera berangkat ke desa sebelah. Setelah mereka tiba di sana, mereka segera membangun tenda masing-masing. Acara lomba dan acara-acara lainnya akan di adakan besok. Kaka segera melaksanakan rencana yang telah disusunnya.
“Hai dik, sedang apa?” tanya Kiki pada adiknya yang tengah beristirahat.
“Tidak ada, aku hanya beristirahat sebentar,” jawab Kiki.
“Ikut aku yuk, aku memiliki sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu,” ajak           Kiki pada adiknya.
“Mau kemana, Kak? Matahari sudah mau terbenam,” tolak Kiki.
“Ah, sebentar saja kok,” paksa Kaka sambil menarik tangan Kiki.
Mereka pun berjalan ke pinggir hutan yang letaknya sangat jauh dari desa tersebut. Kiki hanya mengikuti kakaknya. Ia sangat menyayangi kakaknya dan ia tak mau mengecewakannya. Tetapi, Kiki mulai penasaran ketika kakaknya mulai mengajaknya masuk ke dalam hutan.
“Kita mau kemana, Kak?” tanya Kiki yang sudah mulai ketakutan.
Kaka hanya terdiam dan tak menjawab apapun. Setelah sampai di tengah hutan, Kaka berhenti.
“Kita sudah sampai,” ucap Kaka.
“Kita ngapain disini?” tanya Kiki.
“Tidak ada, lihatlah pemandangannya. Indah, bukan?” ucap Kaka.
“Sebaiknya kita segera pergi, Kak. Hari sudah malam,” pinta Kiki.
“Tidak usah terburu-buru. Oh, iya! Barangku sepertinya terjatuh di jalan tadi. Kamu tidak usah kemana-mana. Aku takkan lama,” ucap Kaka sambil berlari meninggalkan Kiki. Kiki si bungsu hanya menuruti ucapan kakaknya.
Ia berada disana terdiam sambil menunggu kakaknya. Hari sudah malam, ia sekarang benar-benar takut. Sudah berjam-jam Kakak Kiki tidak menemuinya. Kiki pun berniat kembali, tetapi ia tak tahu arah jalan pulang. Ia hanya menangis berharap kakaknya kembali atau akan ada binatang lain yang menemukannya. Satu jam sudah ia menangis, ia berniat mencari jalan pulang sendiri. Tetapi, semakin ia berjalan semakin ia kebingungan. Kiki terus berjalan, tetapi ia tak kunjung menemukan arah jalan pulang. Habis sudah harapannya. Karena sudah larut malam, ia terpaksa menghabiskan malam ini di hutan.
Di tempat kemah berlangsung, teman satu tenda Kiki kebingungan mencari Kiki. Merekapun mengadu kepada sang guru. Para guru pun menyuruh murid lainnya ikut mencari Kiki. Sementara Kaka pura pura tidak tahu akan keberadaan Kiki. Karena sudah larut malam, pencarian pun dilanjutkan besok. Esoknya, orang tua Kiki dan Kaka diberitahu perihal hilangnya Kiki. Mereka tak kuat menahan rasa sedih. Bu Tabi pun menangis. Melihat ibunya menangis, Kaka benar-benar merasa bersalah.
Acara lomba pun tetap dilanjutkan. Acara lomba berikutnya cerdas cermat. Kaka baru ingat jika ia menitipkan kotak pensil nya pada Kiki. Ia pun membongkar tas Kiki. Disana ia menemukan sebuah kotak, karena penasaran Kaka pun membuka kotak tersebut. Disana terdapat sebuah novel yang sangat diinginkan Kaka disertai sebuah surat. Surat tersebut adalah sebuah ucapan ulang tahun untuk Kaka. Disana tertulis bahwa Kiki sangat mencintai kakaknya.Kaka tau bahwa Kiki mendapatkan novel itu dengan susah payah karena novel itu memang tak dijual di kotanya. Ulang tahun mereka pun masih dua minggu lagi. Kaka merasa sangat bersalah, ia benar-benar terharu. Ia merasa bahwa ia tidak menjaga adiknya dengan baik. Dengan berlinang air mata, Kaka menyusul Kiki ke tengah hutan walaupun ia tahu Kiki mungkin sudah tidak disana lagi. Kaka berteriak memanggil nama Kiki, tapi ia tak mendengar jawaban apapun. Kaka sangat sangat menyesal. Ia kembali ke tempat kemah. Kaka mengaku pada gurunya dengan berlinang air mata. Ia juga menjelaskan mengapa ia bersikap jahat pada adiknya. Para guru pun meminta tolong aparat berwenang untuk mencari Kiki ke hutan.
Setelah tiga jam mencari, Kiki di temukan dalam keadaan sakit. Kaka meminta maaf pada teman-temannya, guru-gurunya, dan orang tuanya. Tak lupa Kaka meminta maaf pada Kiki, ia berjanji akan bersikap jauh lebih baik. Kaka berjanji ia tidak akan egois lagi, ia juga akan bersaing secara sportif. Kiki mengerti dan memaafkan kakaknya. Keluarga kura-kura tersebut hidup dengan bahagia.

Komentar

  1. Casino of Las Vegas - MapYRO
    Casino of Las Vegas in Las Vegas, 제주도 출장마사지 NV. 89501 S Las Vegas 광주 출장마사지 Blvd, Las Vegas, NV 89109. (888) 334-9966. Call Now · More Info. Hours, Accepts 과천 출장샵 Credit Cards, 상주 출장샵 Parking, Wi-Fi. 영주 출장안마

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Naskah Monolog Tentang Broken Home

CONTOH TEKS DISKUSI BESERTA STRUKTUR: fullday school

CONTOH TEKS DISKUSI BERSERTA STRUKTURNYA; Penggunaan Media Sosial Bagi Anak Di Bawah Umur